Penerapan Transaksi Non Tunai untuk Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan Desa di Gunungsitoli
Daftar Isi
Penerapan Transaksi Non Tunai untuk Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan Desa di Gunungsitoli
TERAS NIAS (TN) Gunungsitoli, 17 Mei 2024. Dalam upaya meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan desa yang berbasis digital, Pemerintah Kota Gunungsitoli meluncurkan program transaksi non tunai (TNT). Langkah ini bertujuan untuk menciptakan pengelolaan keuangan desa yang lebih baik, transparan, dan akuntabel.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kota Gunungsitoli, Mario Otomosi Zebua, SH, M.Si, menyampaikan bahwa penerapan transaksi non tunai ini merupakan bukti nyata dari keseriusan dan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan di desa. "Ini menjadi bukti konkret dari keseriusan dan komitmen Pemerintah Kota Gunungsitoli dalam mewujudkan pengelolaan keuangan desa yang lebih baik, transparan, dan akuntabel," ujar Mario Otomosi Zebua dalam laporannya pada saat acara peluncuran program tersebut.
Penerapan transaksi non tunai ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 100.3.3.3/1629/SJ tanggal 2 April 2024 tentang mekanisme pelaksanaan transaksi non tunai melalui implementasi Siskeudes-Link pada kabupaten dan kota yang memiliki desa. Surat edaran ini menginstruksikan kepada seluruh pemerintah daerah untuk mulai menerapkan sistem transaksi non tunai dalam pengelolaan keuangan desa.
Acara peluncuran transaksi non tunai desa berbasis digital tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari desa-desa di Kota Gunungsitoli, pejabat pemerintah, serta pihak perbankan. Setelah acara peluncuran selesai, dilanjutkan dengan pelatihan teknis yang difasilitasi oleh rekan-rekan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para peserta tentang mekanisme dan penggunaan transaksi non tunai melalui sistem manajemen kas atau Cash Management System (CMS).
Dalam pelatihan teknis ini, secara umum dipaparkan mekanisme serta simulasi penggunaan transaksi non tunai melalui CMS. Peserta diberikan kesempatan untuk memahami langkah-langkah praktis dalam melakukan transaksi non tunai, mulai dari proses pencatatan hingga pelaporan keuangan. Simulasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran nyata kepada para peserta tentang bagaimana sistem ini bekerja dan bagaimana penerapannya dalam pengelolaan keuangan desa sehari-hari.
"Diharapkan melalui kegiatan ini, proses pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan desa akan semakin membaik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tutup Kepala Dinas PMD Kota Gunungsitoli, Mario Otomosi Zebua. Beliau juga menambahkan bahwa dengan sistem ini, diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan desa, tetapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa.
Implementasi transaksi non tunai ini diharapkan dapat mengurangi potensi penyimpangan atau penyelewengan dana desa. Dengan adanya catatan transaksi yang terekam secara digital, audit dan pengawasan dapat dilakukan dengan lebih mudah dan transparan. Selain itu, sistem ini juga diharapkan dapat meminimalisir penggunaan uang tunai yang rentan terhadap risiko kehilangan atau penyalahgunaan.
Peluncuran program transaksi non tunai desa berbasis digital ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Gunungsitoli untuk mengikuti perkembangan teknologi dalam pengelolaan keuangan. Pemerintah kota berharap bahwa langkah ini dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain dalam menerapkan sistem pengelolaan keuangan yang lebih modern dan efisien.
Para kepala desa yang hadir dalam acara peluncuran dan pelatihan ini menyambut baik inisiatif pemerintah kota. Mereka berharap bahwa dengan adanya sistem transaksi non tunai ini, pengelolaan keuangan desa akan menjadi lebih mudah dan transparan. Selain itu, mereka juga mengapresiasi upaya pemerintah kota dalam memberikan pelatihan teknis yang sangat berguna bagi para aparat desa dalam menjalankan tugasnya.
Salah satu kepala desa yang ikut serta dalam pelatihan, Bapak David Zega, menyatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat dan memberikan pemahaman yang jelas tentang bagaimana menggunakan sistem CMS. "Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kota Gunungsitoli dan BRI atas pelatihan ini. Sistem ini sangat membantu kami dalam mengelola keuangan desa dengan lebih baik dan transparan," ujarnya.
Ke depan, Pemerintah Kota Gunungsitoli berencana untuk terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penerapan sistem transaksi non tunai ini. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa sistem ini berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi pengelolaan keuangan desa. Pemerintah kota juga berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dan bimbingan kepada desa-desa dalam mengimplementasikan sistem ini.
Dengan adanya penerapan transaksi non tunai dalam pengelolaan keuangan desa, diharapkan dapat tercipta tata kelola keuangan yang lebih baik, akuntabel, dan transparan. Langkah ini juga diharapkan dapat mendorong desa-desa di Kota Gunungsitoli untuk lebih maju dan mandiri dalam pengelolaan keuangannya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara keseluruhan.
Penerapan transaksi non tunai dalam pengelolaan keuangan desa merupakan langkah maju yang diambil oleh Pemerintah Kota Gunungsitoli. Dengan adanya sistem ini, diharapkan pengelolaan keuangan desa menjadi lebih efisien, transparan, dan akuntabel. Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan dana desa dan mendorong kemajuan desa-desa di Kota Gunungsitoli. Melalui pelatihan teknis yang diberikan, para aparat desa diharapkan dapat memahami dan mengimplementasikan sistem ini dengan baik, sehingga tujuan dari penerapan transaksi non tunai ini dapat tercapai.(TN)
Posting Komentar