Menyikapi Viralnya Keluarga Pasien Mengamuk di RSUD dr. M. Thomsen Nias, Manajemen Rumah Sakit Beri Klarifikasi
Menyikapi Viralnya Keluarga Pasien Mengamuk di RSUD dr. M. Thomsen Nias, Manajemen Rumah Sakit Beri Klarifikasi
TERAS NIAS (TN) Gunungsitoli 26 Mei 2024. Sebuah video yang memperlihatkan keluarga pasien mengamuk di RSUD dr. M. Thomsen Nias, Sumatera Utara, viral di media sosial. Dalam video tersebut, keluarga pasien berteriak-teriak, menangis histeris, serta membanting kursi dan tabung oksigen. Kemarahan ini dipicu oleh dugaan keterlambatan penanganan medis yang menyebabkan orangtua mereka meninggal dunia karena terlambat dibawa ke ruang ICU.
Manajemen RSUD dr. M. Thomsen Nias, melalui pernyataan resmi yang disampaikan oleh Rini K. Ndruru.SKM, menegaskan bahwa seluruh dokter dan perawat yang bertugas telah bekerja sesuai dengan standar prosedur operasional yang berlaku. Rini menekankan bahwa semua pasien, termasuk almarhum FT, telah menerima pelayanan medis tanpa diskriminasi.
"Seluruh pasien yang dirawat di ruang Anggrek RSUD dr. M. Thomsen Nias, termasuk almarhum FT, dilayani oleh dokter dan perawat tanpa perbedaan pelayanan," kata Rini.
Rini menjelaskan bahwa tindakan keluarga almarhum, yang melibatkan kekerasan terhadap tenaga medis serta perusakan fasilitas rumah sakit, akan ditangani sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Manajemen RSUD dr. M. Thomsen Nias menganggap kejadian ini sebagai persoalan serius dan akan mengambil langkah hukum terhadap perilaku kekerasan dan perusakan yang terjadi.
"Peristiwa ini merupakan persoalan serius. Kami akan mengambil tindakan hukum sesuai ketentuan yang berlaku untuk mengatasi kekerasan terhadap dokter dan perawat, serta perusakan fasilitas rumah sakit," ujar Rini.
Manajemen RSUD dr. M. Thomsen Nias juga berkomitmen untuk melakukan upaya preventif guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Langkah-langkah ini diambil untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memastikan kenyamanan bagi semua pihak yang berkunjung dan dirawat di rumah sakit.
"Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan bagi seluruh pasien serta pengunjung rumah sakit," tambah Rini.
Kejadian ini menarik perhatian masyarakat dan menimbulkan berbagai reaksi. Beberapa pihak menyoroti pentingnya komunikasi yang efektif antara tenaga medis dan keluarga pasien, serta perlunya penanganan situasi kritis dengan lebih cepat. Di sisi lain, ada juga yang mengingatkan bahwa tindakan kekerasan terhadap tenaga medis tidak dapat dibenarkan dalam situasi apapun.
Sementara itu, berbagai pihak berharap agar kejadian ini segera diselesaikan dengan baik dan menjadi momentum bagi RSUD dr. M. Thomsen Nias untuk memperbaiki sistem pelayanan mereka. Kejadian ini juga diharapkan menjadi pengingat bagi seluruh fasilitas kesehatan untuk selalu siap menghadapi situasi darurat dengan cepat dan tepat.
RSUD dr. M. Thomsen Nias berjanji untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan medis dan menjaga komunikasi yang baik dengan keluarga pasien. Manajemen rumah sakit berharap agar semua pihak dapat belajar dari kejadian ini dan bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi para pasien dan tenaga medis.
Dengan adanya klarifikasi dari pihak manajemen dan komitmen untuk memperbaiki sistem pelayanan, diharapkan kejadian serupa tidak terulang dan RSUD dr. M. Thomsen Nias dapat terus memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat.(TN)
Posting Komentar