Dinas Sosial Kabupaten Nias Utara Titipkan 20 ODGJ di Dua Yayasan
Daftar Isi
Dinas Sosial Kabupaten Nias Utara Titipkan 20 ODGJ di Dua Yayasan
TERAS NIAS (TN) Nias Utara, 17 Mei 2024. Sebanyak 20 warga Kabupaten Nias Utara yang merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kini dititipkan oleh Dinas Sosial Kabupaten Nias Utara ke dua yayasan pemulihan. Sebanyak 13 orang ditempatkan di Yayasan Yosep Jembatan Kasih Nias dan 7 orang lainnya di Yayasan Pemulihan Kasih Bangsa di Gunungsitoli.
Proses penitipan ini dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Keluarga dari ODGJ harus terlebih dahulu mengajukan surat permohonan kepada Bupati Nias Utara melalui Dinas Sosial. Setelah permohonan diajukan, barulah tindakan penitipan dapat dilakukan. Kepala Dinas Sosial Nias Utara, Elianus Harefa, mengungkapkan bahwa pemerintah daerah telah menjalin kerjasama melalui nota kesepahaman (MOU) dengan Yayasan Yosep Jembatan Kasih Nias dan Yayasan Pemulihan Kasih Bangsa. Kerjasama ini memungkinkan pemerintah daerah untuk berkontribusi, terutama dalam hal pembiayaan hidup bulanan bagi pasien ODGJ asal Nias Utara. "Penanganan dan pemulihan pasien ODGJ tidak memiliki jangka waktu tetap, semuanya tergantung pada kondisi kesehatan masing-masing pasien," kata Elianus Harefa pada Jumat, 17 Mei 2024. Namun, dengan keterbatasan anggaran yang tersedia, Dinas Sosial Kabupaten Nias Utara hanya mampu menanggung biaya hidup untuk 15 pasien. Sementara itu, lima pasien lainnya akan diusulkan melalui Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PAPBD) Kabupaten Nias Utara tahun 2024. Kelima pasien tersebut saat ini berada di Yayasan Yosep Jembatan Kasih Nias karena yayasan ini berada di wilayah Nias Utara. Elianus Harefa juga menjelaskan bahwa kontribusi pembangunan yayasan atau panti untuk warga dengan kebutuhan khusus adalah wewenang pemerintah provinsi. Namun, tanggung jawab daerah adalah memastikan kebutuhan sehari-hari pasien ODGJ yang dititipkan di panti atau yayasan terpenuhi. "Kehadiran Yayasan Yosep Jembatan Kasih Nias sangat membantu warga yang berkebutuhan khusus. Kami berharap yayasan ini terus dibenahi dan mendapat dukungan dari berbagai pihak," lanjut Elianus. Yayasan Yosep Jembatan Kasih Nias dan Yayasan Pemulihan Kasih Bangsa telah berperan signifikan dalam memberikan perawatan dan pemulihan bagi ODGJ. Kedua yayasan ini memastikan bahwa pasien mendapatkan perawatan yang sesuai dan memadai, yang meliputi terapi, obat-obatan, dan dukungan psikologis. Dalam sambutannya, Elianus Harefa menekankan pentingnya peran keluarga dalam proses pemulihan ODGJ. "Keluarga adalah pilar utama dalam mendukung proses pemulihan pasien. Kami sangat menghargai keterlibatan aktif dari keluarga pasien dalam setiap tahap perawatan," ujar Elianus. Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi kerja keras dan dedikasi para pengelola yayasan yang telah berkomitmen untuk membantu para pasien ODGJ. "Mereka tidak hanya menyediakan tempat tinggal yang layak, tetapi juga memastikan bahwa pasien mendapatkan perawatan yang terbaik," tambahnya. Dalam konteks ini, Elianus juga mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli terhadap isu kesehatan mental. "Kesehatan mental sering kali diabaikan, padahal sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Kita harus bekerja sama untuk menghilangkan stigma negatif terhadap ODGJ dan mendukung mereka agar bisa kembali hidup normal di tengah masyarakat," tegasnya. Yayasan Yosep Jembatan Kasih Nias, yang telah lama beroperasi di wilayah Nias Utara, terus berupaya meningkatkan fasilitas dan layanan mereka. Dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat sangat penting untuk memastikan keberlanjutan operasional yayasan ini. "Kami terus berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik dan berkomitmen untuk membantu pasien ODGJ hingga mereka benar-benar pulih," kata salah satu pengurus yayasan. Sementara itu, Yayasan Pemulihan Kasih Bangsa di Gunungsitoli juga berfokus pada pendekatan holistik dalam merawat ODGJ. Mereka menyediakan berbagai program rehabilitasi yang mencakup terapi okupasi, kegiatan sosial, dan pelatihan keterampilan. "Tujuan kami adalah membantu pasien untuk kembali mandiri dan bisa berkontribusi kepada masyarakat," ujar Direktur Yayasan Pemulihan Kasih Bangsa. Pemerintah Kabupaten Nias Utara berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya pemulihan bagi ODGJ. Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai program dan inisiatif telah diluncurkan untuk menangani masalah kesehatan mental di wilayah tersebut. "Kami akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas hidup warga yang berkebutuhan khusus," tutup Elianus Harefa. Dengan adanya kerjasama yang solid antara pemerintah daerah, yayasan pemulihan, dan masyarakat, diharapkan penanganan masalah ODGJ di Kabupaten Nias Utara dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Upaya bersama ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa setiap warga, termasuk mereka yang memiliki gangguan jiwa, mendapatkan hak mereka untuk hidup dengan layak dan bermartabat.(TN)
Posting Komentar